Rice Brand (Bekatul)

Rice Brand (Bekatul)
Lapisan yang disebut sebagai bekatul

Rabu, 02 Juni 2010

Bekatul, Gizinya Kaya Betul

KOMPAS.com - Mendengar kata bekatul, sebagian orang langsung mengaitkannya dengan bahan untuk pakan ternak. Bekatul memang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan atau penumbukan gabah menjadi beras.

Pada proses tersebut terjadi pemisahan endosperma beras (yang biasa kita makan sebagai nasi) dengan bekatul yang merupakan lapisan yang menyelimuti endosperma. Berbagai penelitian menunjukkan, bekatul beras memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia. Jadi patut disayangkan jika bekatul hanya ditujukan sebagai pakan ternak.

Bukan Dedak
Bila gabah dihilangkan bagian sekamnya melalui proses penggilingan (pengupasan kulit), akan diperoleh beras pecah kulit (brown rice). Beras pecah kulit terdiri atas bran (dedak dan bekatul), endosperm, dan embrio (lembaga).

Endosperma terdiri atas kulit ari (lapisan aleuron) dan bagian berpati. Selanjutnya, bagian endosperma tersebut akan mengalami proses penyosohan, menghasilkan beras sosoh, dedak, dan bekatul.

Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma beras. Secara keseluruhan proses penggilingan padi menjadi beras akan menghasilkan 1628 persen sekam, 6-11 persen dedak, 2-4 persen bekatul, dan sekitar 60 persen endosperma.

Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras dihasilkan dua macam limbah, yaitu dedak (rice bran) dan bekatul (rice polish).

Bahan Pangan Dunia (FAO) telah membedakan pengertian dedak dan bekatul. Dedak merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri atas lapisan sebelah luar butiran beras (perikarp dan tegmen) dan sejumlah lembaga beras.

Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras (lapisan aleuron/kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua.

Banyak orang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau tengik, apek, dan asam. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan.

Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g. Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu.

Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi. Zat gizi lain yang menonjol pada bekatul beras adalah lemak, kadarnya mencapai 10-20 g/100 g. Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara komersial di beberapa negara.

Keunggulan dari minyak bekatul untuk menurunkan kolesterol. Bekatul beras juga kaya akan vitamin B kompleks dan vitamin E. Vitamin B kompleks sangat dibutuhkan sebagai komponen pembangun tubuh, sedangkan vitamin E merupakan antioksidan yang sangat kuat.

Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya mengandung kalsium 500700 mg, magnesium 600-700 mg, dan fosfor 1.000-2.200 mg.

Bekatul juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber) yang sangat baik. Selain untuk memperlancar saluran pencernaan, kehadiran serat pangan juga berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah.


Prof.Dr.Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan, Pengisi rubrik di Tabloid Gaya Hidup Sehat.

http://kesehatan.kompas.com/read/2009/09/14/12533349/Bekatul..Gizinya.Kaya.Betul

Selasa, 18 Mei 2010

Apa Itu Bekatul ?

Bekatul atau juga disebut Rice Brand, yang selama ini lebih dikenal sebagai pakan ternak, adalah bagian luar atau kulit ari dari beras yang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi, biasa berupa serbuk halus berwarna cream atau coklat muda. Beras yang kita makan sekarang ini sudah terlalu bersih padahal di dalamnya justru banyak mengandung vitamin dan nutrisi penting yang memiliki khasiat luar biasa.

Pada jaman dahulu (juga saat ini di beberapa daerah pedesaan) masyarakat mengkonsumsi nasi dari beras yang ditumbuk secara tradisional dengan menggunakan penumbuk padi berupa lesung dan antan atau alu, dimana cara ini membuat masih banyak bekatul menempel pada beras yang dihasilkan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, dengan munculnya hueller atau penggilingan, sedikit demi sedikit kebiasaan menumbuk pada ditinggalkan. Mereka menggilingkan padi atau gabahnya ke tempat penggilingan karena proses pembersihan lebih cepat dan murah.

Semenjak mesin penggilingan menggantikan alu dan lesung penumbuk padi, bisa dipastikan tidak ada sama sekali bekatul yang tersisa atau menempel pada beras yang dihasilkan. Sehingga masyarakat pedesaan sama seperti masyarakat di perkotaan dimana mereka mengkonsumsi beras yang putih bersih dan bebas dari bekatul.

Kondisi fisik masyarakat pedesaan zaman dahulu dan sekarang tampak jauh berbeda. Zaman dahulu orang desa segar bugar, tahan banting dan jarang terkena penyakit. Kini banyak dari mereka menderita penyakit masyarakat kota, yakni penyakit degeneratif seperti diabetes, melitius, kolesterol, hipertensi, serangan jantung dan banyak lagi. Apakah ini disebabkan karena mereka tidak lagi mengkonsumsi bekatul yang seharusnya menempel pada beras sebagai sumber vitamin B15?

Vitamin B15 Sebagai Komponen Penting

Bekatul kaya akan vitamin B15 atau asam pangamik (pangamic acid). Berdasarkan struktur kimianya, vitamin B15 disebut juga dengan glucono-dimethylamino-acetic-acid.

Dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman lain, bekatul yang berasal dari tanaman padi ini memiliki kandungan vitamin B15 paling tinggi. Hal ini terbukti dari percobaan yang dilakukan oleh dr. Muchsin Doewes dkk dari Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo (1979). Dalam penelitiannya yang berjudul, The Preventive Action of Rice Brand in Experimental Fatty Infiltration of the Liver, the Final Result of Study Shows that Rice Brand High Significantly Prevents Fatty Infiltration on the Liver, sepintas menyatakan bahwa bekatul jauh lebih baik dari pada vitamin B15 sintetis. Hal ini disebabkan di dalam bekatul terdapat vitamin B15 dan zat-zat lain yang menghasilkan efek lebih baik dalam percobaan yang dilakukannya.

Secara umum bekatul menghandung protein, mineral, lemak yang termasuk asam lemak esensial, dietery fibres (serat pencernaan makanan), antioksidan, vitamin E (tocopherols-tocotrienols); serta vitamin B complex, yakni B1, B2, B3, B5, B6 dan B15. Jika dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, bekatul memiliki kandungan B15 paling tinggi.

Cara Kerja dan Khasiat

Pengalaman dr. Liem dalam mengobati pasien-pasiennya selama 28 tahun menunjukan bahwa bekatul dapat membantu menyembuhkan penyakit-penyakit di bawah ini:

  • Diabetes Melitius (kencing manis)
  • Hypertensi (tekanan darah tinggi)
  • Hypercholesterolaemi (kadar kolesterol tinggi)
  • Arteriosclerosis (pengapuran pembuluh darah)
  • Heart infarct (serangan jantung karena penyumbatan pembuluh darah)
  • Coronair insufficiency (gangguan aliran pembuluh darah jantung)
  • Asthma Bronchiale (bengek asma), penyakit asthma tidak akan kambuh kalau teratur makan bekatul (2x1 sdm munjung)
  • Cirhosis Hepatis (memperbaiki fungsi hati)
  • Rheumatic (encok)
  • Libido (gairah sex) laki-laki yang menurun
  • Gejala sering sakit kepala, sering pusing pada tekanan darah rendah
  • Gejala "sering berdebar jantung" dan "extrasystole"
  • Rasa pegal pada otot
  • Mengatasi gangguan pada pencernaan
  • Obstipasi (sembelit), susah buang air besar
  • Peningkatan daya tahan fisik (ausdauer)
  • Pencegahan kanker colon (usus besar)
  • Basedov hyperthyroid (penyakit kelenjar gondok yang bekerja berlebihan)
  • Penuaian dini
  • Obesitas (kegemukan)


diambil dari berbagai sumber

Bekatul, Makanan Kesehatan

"Mas...tahu bekatul nggak ?", tanya istri gwa.
"Tahu...pakan ayam alias dedek itu kan ?", jawab gwa sekenanya.
"Jeeee...ini beda, ini makanan buat kesehatan walaupun secara proses sama dengan pembuatan bekatul buat pakan ayam",jawab istri gwa.

Hemm...buat makanan kesehatan dan akhirnya gwa penasaran terus gwa cari-cari tuh bekatul diinternet bukan dikandang ayam atau kandang babi...hehehehe...ngomong-ngomong soal babi temen gwa juga bilang...gila luw men, babi aja doyan ama bekatul, gwa cuma nyengir doank, ahh itu kan bekatul ampasnya duank yang dikasih ke babi ama ayam,sedangkan bekatul yang ini adalah lapisan luar dari padi itu tetapi masih ada mata berasnya...katanya, klo mau lebih jelasnya silahkan bukan site ini "http://www.kamusilmiah.com/pangan/bekatul-untuk-menurunkan-hipertensi-dan-hiperlipidemia/" atau site2 lain yang menyatakan bahwa bekatul itu bisa menjadi makanan untuk kesehatan.

Setelah gwa wolak-walik tuh internet ampe lecek, akhirnya gwa dapet juga berbagai sumber tentang manfaat bekatul, termasuk site yang gwa lampirkan diatas...maap ya bapak ibu yang punya site, masih banyak cerita lain dari sisi positif dari bekatul.Dan tentunya tidak menutup kemungkinan efek samping seperti diare tetapi itu bersifat sementara selama mengkonsumsi bekatul tsb berdasarkan petunjuk penggunaannya.

Dan akhirnya gwa setuju istri gwa mengkonsumsi bekatul, untuk menurunkan berat badan dan tentunya sebagai konsumsi makanan tambahan, dan hasilnya walaaaa...berat badan istri gwa turun sampai 4 kg dalam 2 mingguan.Alhamdulillah akhirnya cita-cita untuk menggunakan pakaiannya yang sudah sempit dan yang disimpen dilemari kesampaian juga...kekekeke.

Sekilas tentang bekatul, klo mau jelasnya siy bisa wolak-walik internet kayak gwa,kekeke...klo males boleh tanya kanan kirinya...malu bertanya sesat dijalan...kayak kita semua beranggapan bahwa bekatul itu hanya pakan ayam atau mungkin lebih jelek..pakan babi...wakakakakakakakaka, tetapi ternyata ada sisi positifnya buat manusia kayak kita, yang mana bekatul untuk konsumsi manusia telah diolah secara bermartabat untuk dikonsumsi oleh manusia.

Oh..iya dan akhirnya, klo mau produknya bisa order ke saya, harganya Rp.50.000 untuk per 400gr, untuk gambarnya bisa menyusul.

untuk videonya silahkan kunjungi di site ini http://snnugroho.multiply.com/video/item/5/CRP_BEKATUL

Terima kasih atas perhatiannya.
Salam sehat.